Saturday, January 22, 2011

Ciptakan Semangat Rindu Membela Islam

Dari : http://www.hariansumutpos.com/2010/11/66042/ciptakan-semangat-rindu-membela-islam.html

Sesungguhnya segala puji bagi Allah yang telah berfirman kepada hamba pilihan-Nya (Muhammad SAW), “Sesungguhnya Aku mengutusmu untuk mengujimu dan menjadikanmu sebagai ujian. Dan Aku turunkan kepadamu sebuah kitab yang (kesuciannya) tidak dicuci dengan air, kamu bisa membacanya dalam keadaan tidur ataupun terjaga.”

Dan sesungguhnya Allah memerintahku untuk membakar orang Quroisy, lalu aku berkata, “Wahai Robb-ku, jika demikian kepalaku akan mereka pecah lalu mereka meninggalkannya seperti sepotong roti.” Allah menjawab, “Keluarkan mereka sebagaimana mereka mengeluarkanmu (mengusirmu). Perangi mereka, (karena) Kami menjadikanmu untuk berperang. Keluarkan (hartamu) karena kami akan membantumu. Utuslah tentara, akan kami utus lima kali tentara yang kau utus. Dan berperanglah bersama-sama dengan orang yang mentaatimu terhadap orang yang membangkangmu (bermaksiat kepadamu).” (HR. Imam Muslim)

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada penghulu mujahidin, Muhammad bin ‘Abdullah yang jujur dan terpercaya. Pernah (suatu saat) datang seorang lelaki kepada beliau lalu berkata, “Wahai Rasulullah, manusia telah meninggalkan kuda, meletakkan senjata dan mereka berkata, ‘tidak ada jihad lagi, perang telah usai.’ Lalu Rasulullah saw menghadap ke arah lelaki itu dan berkata, ‘mereka bohong, sekaranglah perang telah datang. Dan senantiasa ada dari sekelompok ummatku yang berperang membela kebenaran. Dan Allah menjadikan hati beberapa kaum condong (pada mereka) dan memberi mereka rizqi dari peperangan hingga hari kiamat atau hingga datang janji Allah.

Sedangkan pada ubun-ubun kuda terikat kebaikan hingga hari qiamat.’” (HR. Imam an-Nasa’i dengan sanad shohih)
Juga kepada keluarga dan sahabat beliau yang mengetahui bahwa jihad adalah puncak tertinggi diin (Islam) ini. Maka berangkatkan pasukan perang di seluruh negeri dan perintahkan hamba-hamba Allah untuk berperang. Adapun kemudian Di bawah bayang-bayang serangan yang menyakitkan terhadap kesucian kaum muslimin dan dalam samudera perang salib ini dengan berbagai model dan persiapan(nya) terhadap ummat islam. Juga di bawah bayang-bayang masa mundurnya pembesar-pembesar dari jalan jihad dan dari melawan serangan musuh terhadap diin ini (Islam) dan kaum muslimin, aku bawakan ceramah (nasehat) ini untuk orang-orang ‘alim, pemuda dan kalangan ‘awam.

Kepada pemuda yang haus kepada kemuliaan yang merupakan pusaka (ummat), kepada ummat yang bingung di persimpangan jalan, kepada setiap muslim yang percaya terhadap kehormatan di dunia dan kebahagian di akhirat, ku bawakan risalah yang telah lama (telah disampaikan), (berpengaruh) kuat lagi menyala-nyala. Silahkan menyimak penyampaian berikut ini.

Wahai pemuda, wahai orang yang rindu untuk membela Diinullah (Islam), wahai orang yang memberikan nyawanya di hadapan Pelindungnya (Allah). Di sinilah hidayah dan petunjuk. Di sinilah hikmah dan kebenaran. Di sinilah mabuk pengorbanan dan kelezatan jihad. Hendaknya Engkau bersegera (bergabung) dengan batalion guntur. Hendaknya Engkau beramal di bawah panji para Nabi hingga tidak ada lagi fitnah dan seluruh diin milik Allah semata.

Kubawakan seruan yang tenang tapi lebih kuat dari pusaran angin puyuh yang berhembus keras. Seruan ke-tawadhu’-an tapi lebih tinggi dari puncak gunung. Seruan yang lepas dari fenomena semu, terjaga dengan kemuliaan kebenaran dan terpeliharanya wahyu, mewariskan kepada kaum mu’minin kemuliaan di dunia dan surga yang tinggi di akhirat. Aku katakan dalam ceramah ini insya Allah, sebagai bentuk tabarruk, mari berjihad… mari berjihad… mari berjihad… Sebagai permulaan aku katakan;

Wahai saudaraku! Jika mereka bertanya kepadamu ‘apakah jihad itu?’ Jawablah dengan jelas sebagaimana Nabi yang jujur lagi dipercaya saw menjawab pertanyaan seorang sahabat yang mulia, “Hijrah apa yang paling utama?” Beliau saw menjawab, “Jihad”. Sahabat itu bertanya, “Apakah jihad itu?” beliau saw menjawab, “Engkau perangi orang-orang kafir jika Engkau jumpai mereka.” Sahabat itu bertanya kembali, “Jihad apa yang paling utama?” Beliau saw menjawab, “Orang yang kudanya terluka dan darahnya mengalir.” (HR. Imam Ahmad, sedangkan imam yang empat sepakat bahwa jihad adalah perang dan membantu peperangan untuk meninggikan kalimatAllah)

Wahai saudaraku, kobarkan semangat untuk berperang. Karena Allah Yang Maha Perkasa yang berada di atas tujuh langit memerintahkan nabi-Nya, “Wahai nabi, kobarkanlah kaum mu’minin untuk berperang” (QS Al-Anfal: 65). Dia juga berfirman yang artinya, “Berperanglah di jalan Allah, tidak di bebani (untuk itu) kecuali dirimu. Semangati kaum muminin (untuk perang). Semoga Allah menghentikan gangguan orang-orang kafir. Padahal Allah maha kuat dan pedih siksaan-Nya.” (QS An-Nisa: 84). Allah Robb kita juga memerintahkan kita, “Jika kalian temui orang-orang kafir pukullah leher (bunuhlah) mereka” (QS Muhammad 4)

Padahal ayat-ayat jihad di dalam kitab Allah (Al-Quran) lebih dari seratus ayat. Sedangkan ayat-ayat itu menunjukkan kewajiban jihad dan kewajiban itu tertuju pada kaum muslimin.
Sedangkan sebagian ayat-ayat yang lain memotivasi untuk jihad dan menjelaskan keutamaannya juga apa yang disiapkan Allah untuk mujahidin yang berupa pahala di akhirat

No comments: